Rabu, 28 September 2011

Cinta Berakhir Hari Itu

Hari ini begitu sepi, g’ dikantor maupun dimess. Suasana sepi seperti kuburan. Aku sangatlah tak menykai keadaan seperti ini. Aku dan sahabatku Sari akhirnya untuk pergi jalan-jalan. Kami berdua tak memiliki arah tujuan mau kemana ini. Kami terus berjalan sambil menunggu ada bus. Sebenarnya Sari ada janji dengan temannya yang juga temanku sekantor sih, tapi denganku dia g’ terlalu deket.

Aku sebenarnya berfikir untuk jalan sendiri kemana ajalah, yang penting tempat itu g’ sepi aja. Karena sejujurnya aku paling benci dengan kesunyian. Tapi saat itu hp ku bordering dan ternyata Sari sudah selesai pergi dengan temannya itu. Kitapun janjian ketemu didepan halte bis.
Saat kami nunggu bis, kami bingung mau kemana???? Ternyata pikiranku dengan Sari sama. Kami memikirkan untuk pergi ke kota Tua, yang letaknya g’ jauh dari kami tinggal. Disana kami ingin melihat para biker beraksi. Kami sudah sering pergi kesana, jadi kami sudah tau kapan para Biker itu beraksi. Aku dan Sari memiliki Idola yang berbeda. Sari menyukai seorang Biker yang kami panggil dengan sebutan No Name. Tahukah kalian kenapa kami beri nama itu karena kami sudah sering kesana tapi belum tahu namanya. Akhirnya kita kasih sebutan No name. Akupun juga tak kalah dengan Sari, aku juga suka dengan orang yang ku beri nama Bojes. Habisnya aku juga g’ tahu siapa dia.
Bisnya lama bener sih,,,,” wah-wah ada angkot kecil tu” teriakku. “ benar tu, naek itu aja yuk. Daripada kita boring disini” Jawab Sari. Sampai juga dikota Tua. Perlahan kami melewati para pedagang kaki lima sambil clingak-clinguk lihat dagangannya yang menggiurkan.
“Bojes ada g’ ya???” gumammku dalam hati, aku pikir Sari pasti juga begitu. Dari kejauhan Sari menatap tajam Ditempat para Biker beratraksi. Dia kelihatan mencari sang Idola. Akupun sebenarnya juga begitu sih. KwakkakkkkkkkKKKK,,, kami berjalan berdua menyusuri para pedagang menuju tempat biasa kita melihat para Bikers Beratraksi. Disaat mata kami lagi mencari Noname dan Bojes, sebuah motor lewat didepan kami. Busyeeeeeet,,, ternyata dia si krebo yang juga anggota Bikers itu. Kami jadi malu nie,, ketauan soale.

Bodoh amat dengan si krebo, lagian bukan hal yang aneh kami sering kesana. Kayaknya semua anggota biker sudah tau kami. Mungkin mereka menggangap kami sebagai fans mereka.He he he (Pd bwanget ya!!!!!) kami pun duduk diselasar didepan Museum Fatahilah, sambil melihat mereka beratraksi. Wah2 kayaknya ada yang mau cari perhatian para Bikers nie. Cewek dancer itu pada kecentilan nari- nari g’ jelas disamping mereka. Males banget liate.
Wah2 ada yang panas nie,,, kipasi dulu ah!!!! Sari meradang melihat Noname bermesraan dengan cewek penari itu. Emang cantik sih orange tapi menurutku buat apa cantik fisik tapi kelakuan g’ bermoral sama sekali. Yang membuatku jengkel juga adalah Noname itu malah meladeni. Noname sengaja memanasi kami. Seeeeeet   yang pwanassss banget tuw Sari ya bukan aku,,, kan masih ada Bojes dibawah sana yang cuek banget ma cewek. Dia beda dengan Noname. Bojes lebih sering duduk menungguin dagangannya. Tahukah kalian ternyata Bojes juga dagang, selain dia jago sepedaannya dia juga nyambi dagang. Itu yang ku suka dari dia. Beberapa minggu ini dia jarang beratraksi dikarenakan kakinya lagi cidera. Tapi terkadang dia juga beratraksi walau hanya sebentar.
Lanjut ke Sari ya,,, Sari gi panas siram pake minuman ini aja ya biar adem. He he he heeee, . tapi kayake udah lega deh dia sehabis Noname sok caper dihadapan kami. E e e e yang dicari datang juga nui. Iam akhirnya datang, Iam adalah pedagang asongan disana tapi pekerjaan itu Cuma sambilan aja. Dia sebenarnya teknisi AC dihotel dekat kota. Dia menghapiri kami dan menawarkan dagangannya. Kamipun membeli susu coklta anget. Sambil bercerita dan ketawa ketiwi g’ jelas. Noname pun berlalu lalang dengan sepedanya sambil menebarkan senyum kepada kami dan mungkin dia penasaran dengan apa yang kami obrolkan.
Bojes pun juga begitu, dia bolak balik ketempat sulap padahal dagangannya didepan tempat sulap. Sedangkan tempat sulap itu ada dibawahku persis,,, he he he jadi pingin deket dengan Bojes. Saat aku asyik memandang paras manis Bojes. Tiba-tiba telepon Bijes bordering sampai2 dia langsung berdiri. Aku berpikir itu pasti dari ceweknya. Karena malam itu tepat malam minggu. Mata Bojes berkeliaran mencari seseorang. Bojes berjalan menuju tempat pintu masuk. Aku tak sanggup melihatnya lagi karena malam itu sangatlah ramai dari kejauhan Bojes tak terlihat.
Disudut keramaian orang kulihat Bojes sedang berjalan kemari, yang semula ku tersenyum melihat Bojes kembali, harus berubah menjadi senyum hambar karena ku lihat dia menggandeng sesosok perempuan cantik. Dia memiliki body yang aduhai dan berparas cantik. Kalah dong aku dengan dia. Bagai bumi dan langit. Hatiku remuk tak tersisa. Aku yang tadi terus2-an tertawa karena cerita Sari dan Iam. Kinipun aku hanya isa tersenyum hampa.
Sebenarnya ini yang kuharapkan, kebenaran yang harus aku lihat sebelum aku memiliki perasaan yang terdalam lagi terhadap Bojes. Thanks Ya ALLAH Engkau telah mengabulkan doa ku sebelum berangkat tadi. Sekarang akan aku tata kembali perasaan ini. . . .
Kisahku belum selesai Lho,,, aku dan Sari masih sering pergi Keto untuk menemui Mereka. Ntar aku sambung lagi dicrita selanjtnya ya ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar