Rabu, 28 September 2011

Cinta Di Senja Hari

Hari itu, senja datang secara tiba-tiba dari arah barat. Cahaya matahari yang berwarna oranye membuat pantai berubah warna dari biru menjadi oranye. Pemandangan sore itu sangat indah untuk di saksikan di tambah lagi suara ombak yang merdu membuat suasana menjadi tidak ingin beranjak pergi dari tempat itu.

Tiba-tiba air mata membasahi pipi sivia, ia teringat akan kejadian 1 tahun silam dimana ia selalu datang ke pantai itu disaat senja hari  bersama dengan kekasihnya tapi sekarang sudah berbeda karena kekasihnya harus meninggalkan dia untuk selamanya. Sivia sangat menyukai senja karena senja itu indah.
‘ Kenapa kamu harus meninggal kan aku dengan cara seperti ini ‘.kata sivia lirih dengan berlinang air mata. Ia mengingat semua kejadian itu dan ia hanya menagis sedih.
‘ ini sapu tangan buat kamu ?’ tiba-tiba ada suara  mengagetkan sivia dan ia mendongakkan kepalanya ke atas untuk mencari tau dari mana suara itu berasal.
‘owh makasi ‘ kata sivia seraya menerima sapu tangan itu.
‘kamu kenapa nangis,lagi banyak masalah ya?’ tanya cowok itu ramah.
‘aku hanya teringat dengan seseorang’, jawab sivia sambil tersenyum kecil.
‘siapa pasti pacarnya? Hehehe…hmm kalau begitu aku duluan ya?’ kata cowok itu dan perlahan pergi meninggalkan sivia. Sivia hanya tersenyum kecil melihat cowok itu pergi.
Tiba-tiba HP sivia berbunyi sivia melihat nomor yang nampak pada layar HP nya yang ternyata no rumahnya kemudian ia mengangkatnya dengan malas.
‘halo via,kamu dimana?’ tanya orang itu yang ternyata ibunya.
‘halo ma,aku lagi ada di pantai dan bentar lagi pulang?’ jawab sivia
‘cepat ya nak..soalnya sebentar ada tamu dari temannya papa mu?’ kata mama via.
‘ia..ma’ jawab sivia dan kemudian ia menutup telepon tersebut.
Dengan berat hati sivia pergi meninggalkan tempat itu. Sesampainya di rumah ia langsung menuju ke kamar untuk istirah. Ia merebahkan badannya di atas kasur dan kemudian ia teringat dengan cowok  yang memberikan sapu tangann di pantai tadi.
‘kira-kira nama cowok itu tadi siapa ya?,aduh aku juga lupa tanya namanya ‘ kata sivia menyesal. Hari itu sivia tertidur lelap karena terlalu capek jadi dia tidak bisa menemani orangtuanya untuk menyambut tamu dari teman ayahnya itu dan ibunya membiarkanya untuk istirahat dan ibunya tidak mau mengganggunya.
‘anaknya mana jeng ?’ tanya seorang ibu-ibu kepada ibu sivia.
‘dia lagi tidur soalnya tadi dia kecapean main di pantai’ jawab ibu sivia.
‘owh,.,padahal saya sudah paksa anak saya ikut lho jeng buat di kenalin ke anaknya ,tapi ndak apa-apa kalau begitu kasian juga anak nya ajeng,nanti sakit karna kecapean kan  jadi repot’ kata ibu-ibu tersebut dengan logat jawanya yang kental.
‘anak nya nama nya sapa ya jeng’ tanya ibu sivia balik.
‘nama nya Avin Jhonathan panggil saja alvin’ jawab ibu-ibu tersebut.
‘owh..namanya bagus,.’kata ibu sivia memuji.
Keluarga Alvin akan pindah di sebelah rumah Sivia, yang kebetulan keluarga Alvin sangat berteman baik dengan keluarga sivia. Dan malam itu keluarga Alvin bertamu di rumah sivia sapai malam, karna rumah sivia dekat pantai Alvin habiskan malam itu sambil berjalan-jalan di tepi pantai.
Ke esokkan paginya sivia siap-siap berangkat kesekolah kini ia kelas X- SMA ia bersekolah di sekolah elit di Jakarta.
‘via..via..!!’ panggil seseorang dari arah belakang. Sivia berhenti dan balik ke belakang.
‘ia fy kenapa?..’ tanya sivia
‘ah nggak, ak cuma mau tanya soal PR matematika yang kemarin,btw kamu dah selesai belum?’ tanya ifi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ify adalah sahabat baik sivia di sma,ify juga sudah tau tentang masalah kekasih sivia yang meninggal.
‘sudah,kenapa pasti kamu belum ya?’ tanya sivia
‘hehehe…ya begitulah,aku lihat boleh gak ?’ jawab ify
‘ia boleh ini bukunya ‘ kata sivia sambil memberikan bukunya.
Tettttttt….tteettttt…,suara bel sudah berbunyi. Jam pertama itu dimulai dengan jam kesenian yang di ajar oleh Bu Winda. Suasana kelas yang tadinya ribut seperti pasar kini sunyi seperti kuburan karena  bu guru sudah memasuki kelas tapi ia tidak sendiri kali ini ia membawa murid baru di kelas X-A,kelas X-A merupakan kelas inti dimana siswa yang masuk di kelas itu adalah siswa pilihan dan siswa tersebut memiliki prestasi yang sangat bagus.
‘anak-anak kita disini kedatangan murid baru asal malang, alvin kemari dan perkenal kan nama mu’ kata bu winda.
‘baik bu,teman-teman perkenal kan nama saya Alvin jhonathan panggil saja saya Alvin, saya pindahan dari SMAN 1 MALANG’ kata Alvin sambil memperkenalkan nama nya.
Sivia kaget melihat wajah cowok tersebut karena cowok tersebut adalah orang yang memberikan sapu tangan kepadanya di pantai tersebut.
‘alvin silahkan duduk di belakang sivia’ kata bu winda kepada Alvin.
‘ia bu’ jawab Alvin. Alvin melihat sivia kaget karena gadis tersebut yang di temuinya di pantai.
Jam kesenian telah usai,dan semua siswa menuju ke kantin.
‘hai gadis pantai ke kantin yuk? Ajak Alvin ke sivia
‘aku punya nama tau dan nama ak itu sivia’ ucap sivia dengan nada marah
‘hehe..ia..ia aku kan belum tau nama kamu,terus nama kamu siapa?’ kata Alvin seraya mengulurkan tangannya
‘sivia panggil aja aku via’ ucap sivia seraya membalas uluran tangan Alvin
‘jadi mau gak ke kantin?’ tanya Alvin
‘hmm..,gak ah soalnya aku lagi tunggu sahabatku’ kata sivia menolak
‘hey Alvin,makasi ya sapu tangannya’ kata sivia malu-malu
‘owh iya sama-sama’ jawab Alvin.
##### Di Kantin#####
‘hay… nama kamu Alvin kan?’ tanya seorang gadis yang mulai menghampiri Alvin
‘iya namu ku alvin,kamu siapa ya?’ Tanya Alvin
‘kenalin nama ku shilla’ucap gadis itu seraya mengulur kan tangan nya
‘owh iya aku alvin’ balas Alvin
Dari kejauhan sivia melihat alvin dan shilla sangat dekat entah kenapa hati sivia tidak bisa menerimanya ia merasakan ia cemburu kepada shilla.shilla adalah gadis cantik di kelas nya bahkan shilla sudah beberapa kali menjadi gadis sampul selain itu juga banyak kakak kelas dan teman-teman nya menyukainya.
Nantikan part 2 nya ea...segini dulu aj...hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar