Kamis, 29 September 2011

KUMPULAN PUISI JILID II

KepergianmuAir matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Aku dan TulisankuAdakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....
Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu
HARAPKU
Tak tampak nan cerah
Walau siang ini tak terbantah
Oleh sinar mentari disana
Tapi bagiku sama saja
Cerah yang ku ingin kau berpijar
Beriku indah bunga bermekar
Kau yang slalu ku puja
Cantik indah mempesona
Bak indahnya bunga tulip
Kau dihatiku slalu terselip
Namun hari ini kau tak tampak
Disetiap langkah yang ku jajak
Kini hati terbelinggu rindu
Ingin sekali untuk bertemu


MENANTIandai ku dapat kan,
seseorang yg dapat mengerti akan hadir ku,,
dan ku inginkn seseorang yg benar-benar mencintai ku
dangan setulus
hati tanpa pandangan dan tanpa paksaan,,
ku ingin kan cinta yg murni hanya dari dalam hati,,
sehingga ku takan merasa sakit hati yg teramat dalam,,
hingga kini ku nantikan seseorang itu,
dan kan tetap mnanti hingga ku tak bisa lagi untuk mrasakan hembusan angin yg slalu membelaiku dengan penuh kelembutan,,


ORANG YANG TAK KAN TERGANTIKAN
dirimu.
Hanya satu.
Tak kan pernah kutemukan dimanapun.
Tak kan ada yang bisa menggantikanmu.
Dirimu di hidupku.
Berarti penting.
Aku yang kini beranjak dewasa.
Tak akan begini tanpamu.
Kau asuh aku.
kau didik aku.
Kau sayangi aku.
Dengan apa harus ku balas semua itu?
Sekarang aku jauh darimu.
Sekarang aku harus belajar hidup tanpamu.
Tak ada lagi belaian kasih sayangmu.
Tak ada lagi kudengar suaramu.
Ibuku…
apa kabarmu hari ini?
Kamu orang yang tak kan pernah tergantikan.
Sampai kapanpun………


Kesendirian Dalam Kehidupan


Kesendirianku dalam kehidupan…
Bersama hitam menyusuri perjalanan…
Tanpa sebait putih impian
Dan cahaya bisikan rembulan…
Kesendirianku dalam kehidupan…
Tiada lagi warna terhias keindahan…
Tiada lagi cerah terlukis bintang kesucian…
Kepergian langkahmu membawa tangisan…
Kesendirianku dalam kehidupan…
semua rasa telah terangan…
Hingga mentari lelah dalam pelarian…
Dan tanah angkuh terbenam kematian…

Sedih Menghujam
Handphoneku bergetar malam kemarin
Seperti biasa kuangkat dan kutekan tanda ok
Setelah terlihat siapa yang menelpon
Hatiku bergetar juga
Kau pergi tinggalkan kenangan di ketinggian
Coba larutkan dan kau bekukan
Dengan sedikit suara lucumu
Niat sekali rayu aku
Mengapa kau hadir
Sedangkan indramu bukan hakku
Mengertilah keadaanmu
Kau sudah guncang diri ini
Pernahkah kau merasakan sebingkai kunci
Yang pernah berputar sendiri
Diatas telapak manismu
Kau sempurnakan lukaku menjadi bengkak
Andai kutahu di jari manismu ada logam indah disana
Sifat sayangku tak akan mendekat
Satu rahasia…aku tau itu dan tapi kau pergi tinggalkanku


Dukaku Yang Risau
Pengarang: Ajip Rosidi
berjalan, berjalan selagi di diri duka
bernapas lega menemu perempuan
kami berpandangan: lantas tahu
segalanya tinggal masa kenangan
kami berjalan memutar danau
namun kutahu: dukaku yang risau
takkan mendapatkan pelabuhan aman
kecuali dalam pelukan penghabisan
kupandang matanya:
tak kukenal siapa pun juga
semuanya nanar
didindingi kabut samar


Dimana Harus Ku Mencari
Pengarang: Black Cat
Kuhembuskan nafasku dalam hidup
Indah kesunyian dalam mimpi
Diam ku seribu bahasa
Diam menyimpan dalam perih
Sesumbar ku katakan aku bisa hidup sendiri
Tanpamu kawanku.....
Namun dalam hati aku teriak
Teriak tiada henti
Menangis dalam kepedihan
Kesuyian yang selalu menemani
Dan selalu menghampiri
Selalu dan selalu.....
Hingga aku merasa lelah
Untuk melepaskannya dan meninggalkannya
Kapan kesunyian dan kehampaan ini pergi
Ku lepas dan ku tinggalkan
Kapan.....
Adakah secercah harapan
Menyelimuti diri dan merasuk ke hati
Adakah....
Dimana harus ku mencari?
Kawan pengganti seperti engkau.?.........

Cinta Yang Hilang
Pengarang: Lia Salsabila
Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu

Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku
Oh rembulan
Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang

Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah pergi

Ku hanya ingin bertatap
Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari

Air Mata BundaDgan sdikit terkoyak hati ini meronta….
Saat bunda bercrita ttg smua masa lalu…
Terlalu sakit,,,
terlalu pedih,,,
adakah pnyejuk jiwaku?
Adakah penentram hatiku?

Dg te2san air mata, bunda menenangknku agr tegar…
Tak kuasa aq melihat air mata bunda,,lalu ku bilang i2 hnyalah masa lalu dan aq bisa tegar.
Kutahan air mataku dan bergegas kulangkahkn kakiku meninggalkn bunda yg msh terisak..
Aq menuju kamar,kuluapkn kesedhanku,khancuran hatiku,, oh Tuhan knpa dunia trlalu kejam seperti ini.
Yg kukira ayah yg bersamaku i2 adlh ayah kandungku.. Tp trnyta,,,,aq bukan anakny dan tak ada satu orgpun tau siapa ayahku …..
Hati ini pilu,, kejujuran yg menyakitkan….
Seakan aq tidak bisa menerima knytaan yg sperti ini…

Andaikan Boleh MemintaTeringat pesan ibu di hari minggu
saat bus aku tunggu
Dik, jika ayah pulang
kamu ingin apa ?
Aku tidak menjawab, diam
Dik, kamu mau apa ?
Aku masih diam, tak menjawab
Dan ibu pun bosan bertanya
Saat duduk di atas bus tua yang pengap
Aku tetap tak menjawab
Aku hanya bicara pada ibu aku ingin
belaian kasih sayang ayah dan ibu
sampai matahari terbit dari barat

Hormatilah Ayah Dan IbumuAyah Ibuku mengajarkan hanya tentang Kasih Sayang dan Bersikap
Sifatku mungkin adalah pembawaan Gen dari Ayah dan Ibuku
Sifatku bisa jadi adalah Sifat yg terPendam dari Ayah dan Ibuku

Ayah Ibuku sll mengingatkan untuk brbuat baik, ramah, sederhana, rendah hati, jujur, tulus ikhlas dan berani menerima knyataan seburuk apapun
Ayah Ibuku tak pernah mengharuskan Aku mnjadi se2org yg sukses atopun berlimpah materi
Ayah Ibuku hanya sekali berkata, “Berbuatlah dan Bekerjalah lebih dari Kami,demi masa depanmu dan jg keluargamu kelak”
Ayah Ibuku sll berbagi Cerita dgnku, krn itu mengapa Aku bisa sedekat ini dgn Ayah dan Ibuku

Tentang dunia Kerja, tentang Perasaan dan Hati, tentang kemajuan zaman, tentang Hidup Kehidupan, tentang Arti Seseorang, tentang pengalaman Hidup mereka dan tentang Kebebasan
Ayah Ibuku mungkin tak lbh baik dari Orang Tua sprti yg kalian miliki
Tapi mngapa Kalian sll mengeluh thdp Ayah dan Ibu yg kalian miliki??
Apa yg Ayah dan Ibu tanamkan dan Katakan tak prnh Satupun mjdkan suatu kegagalan bg Hidup Kita

Saat ini,mulailah Cintai dan Hormatilah mereka
Renungkan baik-baik,apa yg mnjdi pmbungkus tubuhmu,yg mengalir dlm tubuhmu,yg menetes dari kelopak matamu??

Semua itu…
Kita bukan terlahir begitu saja dan sekejap menjadi sukses
Mengertilah sedikit ttg kelebihan dan kekurangan Ayah dan Ibu yg kita miliki
Merekapun memiliki Batas…
Syukurilah apa yg Ayah dan Ibu berikan untuk Hidup Kita
Berterimakasihlah kpd Ayah dan Ibu yang sll mengingatkan Kita

Apa yang Kau bisa lakukan di saat Ayah dan Ibu kembali padaNya? di saat kita tergiur nikmat dunia? SIAP kah menrima smua itu dgn lapang dada dan membentangkan kedua tanganmu lebar-lebar sprti di saat mereka Ada??
Camkan itu, krn kitapun kelak akan mjd sperti mereka,memiliki keluarga dan membesarkan Anak Titipan dariNya
Selalu ucapkan dengan senyum bahwa kalian Bangga memiliki dan menyayangi mereka
Hanya itu yang mereka Pinta dari Anak-anaknya,kebanggaan yg paling diharapkan dari Hati Anak-anaknya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar